Menghina Israel Adalah Haram & Boikot Adalah Kecelaruan?

boycott-israel-275x275

 

Kata para Ulama’ yang mendalam ilmunya: mencela Israil itu haram hukumnya!

Biar benar? Ini membuat ramai orang kaget!

Sabar saudara, bilang ulama’ tadi: Sebenarnya Israil adalah nama nabi Allah, yang bermaksud Kekasih Allah. Dan nama itu dimiliki oleh Nabi Allah Ya’kub as. Lalu kalau kita mencaci-maki nabi Allah Ya’kub, bererti kita juga telah mengundang murka dari Tuhan-Nya Ya’kub.

Tuhan berkata dalam kitab teragung:

“Semua makanan adalah halal bagi Bani Israil melainkan makanan yang diharamkan oleh Israil untuk dirinya sendiri sebelum Taurat diturunkan.” (Ali Imran: 93)

Kemudian hal ini diakui oleh Ahmad saw dan juga diketahui oleh bangsa Yahudi sendiri:

Ibn Abbas meriwayatkan: “Sekelompok orang yahudi mendatangi Nabi untuk menanyakan empat hal yang hanya diketahui oleh seorang nabi. Pada salah satu jawabannya, Nabi saw mengatakan: “Apakah kalian mengakui bahwa Israil adalah Ya’kub?” Mereka menjawab: “Ya, betul.” Nabi saw bersabda: “Ya Allah, saksikanlah.” (HR. Daud At-Thayalisy 2846)

Mencaci Israil menunjukkan bahwa kita bukan dari golongan yang beriman kepada para nabi dan rasul, seperti kandungan rukun iman. Coba kita gantikan “Israel” dengan “Ahmad” untuk sesaat. Lalu kita akan laungkan kalimat ini dalam demontrasi Jalanan kita di Kedutaan USA: “Cerlaka bangsa Ahmad”, atau “Jahanam Ahmad”.

Apakah kita betah untuk mendengan nama Nabi terakhir itu diucapkan begitu?

Justeru, kalau mahu mencela, maka gunakanlah nama yang Tuhan berikan kepada mereka, Bangsa Yahudi. Dan nama inilah yang paling layak untuk mereka ketimbang nama seorang Nabi, lantaran Ya’kub as sendiri tidaklah merestui keimanan mereka. Ya’kum seorang nabi. Bukan seorang macai atau seorang gasar.

Justeru, selama ini kita sudah banyak kali mencela Nabi Allah yang ma’sum. Mungkin berguni-guni jumlahnya.

Kemudiannya sudahlah kita ini yang mengaku sebagai umat pencinta para nabi, tetapi Nabi Israil pun kita tak mengetahuinya walau nama tersebut menjadi sebutan kita sejak lahir lagi.

Tetapi kerna kebodohan kita yang malas-malas mengaji, maka kita berharap agar Tuhan tidak membebani kita dengan dosa kerna mengunjing Nabi-Nya. Moga-moga saja.

Begitu juga dengan sebuah sunnah dari Abu Jahl yang kafir tetapi kita anggap ia sebagai satu cara kebenaran dalam melawan Yahudi.

Kita beranggapan dengan pemulauan produk dari USA dan Negara Haram Yahudi itu bisa memberi pengajaran kepada mereka? Apakah kita merasakan boikat itu nanti bisa menabrak ekonomi USA dan sekutunya?

Tuan-tuan, betul kah cara pikir kita?

Masih ingatkah tuan-tuan akan peristiwa 911?  Amerika sanggup membunuh umat mereka semata-mata untuk menghalalkan “Operasi Pemburuan Teroris” dengan bermain wayang – meleburkan Menara Kembar WTC bersama-sama manusia yang berdiam didalamnya sambil jarinya menunding Osama Laden yang Takfiri dan Teroris itu.

Ribuan jiwa melayang terkorban semata-mara untuk mencemarkan nama Islam. Kerna Islam telah dia sinonimkan dengan Teroris. Dan kerna Teroris itu suka menggunakan alasan “atas nama Islam”. Lalu tindakannya membunuh rakyat sendir berjaya sehinggakan rakyatnya bangun melaungkan slogan memusuhi Islam sehingga ada yang berkata “Kirimkan Nuklear ke Kota Suci Mereka”.

Lalu kalau kita pikirkan dengan saksama, apakah ada maknanya kita membuat kekacauan embargo ekonomi USA padahal mereka sudah jangkakan kita akan melatah sebegitu, dan mereka dengan jelas sebelum ini memberi ingatan: “Kami tidak gentar dengan boikot kalian”.

Kerna ura-ura untuk memboikot produk Yahudi dan USA sudah dinyanyikan sekian lama, sebelum Denmark membuat onar beberapa tahun lepas. Sebelum itu. Jadi sudah pasti mereka sudah membaca taktik kita. Menggesa PBB membuat tindakan, mengumpulkan bantahan negara OIC, membuat demontrasi dan bakar bendera, neegara OPEC mengancam menyekat minyak dan akhirnya boikot.

Menghantar tentera itu rasanya hanyalah khabar burung, seperti juga menghantar pasukan mujahidin oleh para Hizbiyun dan Al Qaedah

Kerna kalau kita mahu memboikot mereka, apakah kita sudah ada kekuatan untuk beralih kepada produk lain? Dan walaupun kita berjaya, contohnya tidak minum “coca cola” tetapi beralih kepada “Mecca Cola”, apakah kita hanya berjaya memboikot satu barang dari ratusan produk USA dan Yahudi?

Kalau mau memboikot, harus memboikot semuanya, bukan sekadar Coca-Cola atau Colgate atau Starbuck. Kalau dikatakan: “Ini permulaan. Nanti akan disusulkan produk lain”. Kita akan bertanya:

“Apakah kita sanggup untuk menunaikan Haji menaiki kapal kerna Boieng dan Airbus adalah bikinan sekutu mereka? [Harus selalu dinasihatkan untuk menjauh dari Selat Eden, nanti dilanun bangsa Somalia pula] Dan apakah kita sanggup untuk tidak mendengar sebarang lagu dan cerita dari Holiwod yang meruakan penghasilan terlumayan bagi USA!”

Tetapi itu hanyalah produk kasar yang bisa kita lihat dan sentuh, namum sebenarnya kita belum bersedia untuk memboikot produk maya – pemikiran Yahudi dari memagut otak dan nalar kita.

Lihatlah betapa ramai para ustaz yang bersorban mempertahankan Demokrasi, demontrasi dan sistem-sistem Yahudi yang lainnya. Malah para ulama Hizbi juga bersusahpayah untuk menegakkan agenda Yahudi dalam jamaah mereka tanpa sadar!

Betapa banyak para ustaz dan para syeikh yang menentang kerajaan Muslim, atas nama kebenaran, padahal mereka terjerumus dalam sistem bikinan Yahudi.

Lalu, kalau kita bertekun mahu memboikot Yahudi, silakan, kami menyokong. Tapi pastikan boikot kalian bukan “Boikot Terpilih” sepertimana kalian suka melakukan “Sunnah Terpilih” sebelum-sebelum ini. Kalian hanya mahu memboikot produk yang kalian kurang layani atau kurang minati. Tapi bagi produk-produk yang kalian gemari dan sering nikmati maka kalian akan kata: “nanti dulu, habiskan produk lain”, atau kalian akan kata “produk ini harus dikecualikan kerna kita terpaksa gunakannya”.

Dan yang paling utama adalah memboikot pemikiran, kerna itulah sunnah Muhammad saw dan sunnah segala Rasul. Para utusan Tuhan bila datang kepada manusia akan terus menebas pikiran-pikiran songsang dan menanam pikiran-pikiran islami.

Sedangkan memboikot produk itu hanyalah sunnah Abu Jahal yang dia laksanakan kepada Nabi dan keluarganya pada 1 Muharram Tahun ke 7 Kerasulan. Berlangsung selama 3 tahun lamanya.

Bahkan ketika Muhammad saw berhijrah ke Madinah, beliau tidaklah melakukan penyerangan ekonomi kepada Yahudi yang menguasai pasar di Madinah tetapi beliau memecahkan monopoli Yahudi dengan mengaja para sahabatnya ikutserta dalam perniagan sehinggakan ekomomi Madinah dikuasai oleh kaum Muslimin.

Lihat! Betapa jauhnya antara Sunnah Abu Jahal dan Sunnah Muhammad!

Malah sepanjang sejaranh Kesultanan Islam, tak ada satu pun kaum kita ini berperlakuan seperti Abu Jahal dan kaum Kafir Quraysh. Semuanya berperang secara halal. Jadi, nyata ini adalah sunnah yang tak dikenali oleh kaum terdahulu walaupun kaedah ini sudah dikenali malah sudah pernah dirasai oleh Muhammad saw dan para sahabat!

Kemudiannya, setelah kita melancarkan operasi embargo ekonomi ini, apakah kita sudah memikirkan nasib kaum kita di kilang-kilang atau kedai-kedai yang menjual atau membikin produk tersebut. Walhal mereka adalah orang kita yang sedang mencari rezeki halal!

Setelah kejatuhan permintaan dan kemungkinan mereka dibuang kerja akibat kemelesetan ekonomi syarikat, kita tak menyediakan kepada mereka pekerjaan yang bagus. Kita tak ambil pusing kepada mereka, atas nama Memerangi Kezaliman Yahudi, dan tak sadar kita menzalimi rakyat kita sendiri.

Ini baru hal pekerjanya, tak terfikir pula kita kepada pemilik kedainya. Tanpa kita sadar kita telah menutup pintu rezeki pemilik kedai dan kilang tersebut dengan menyebabkan dia kerugian menapung beban hutang dan beban “overhead”. Akhirnya pekedai atau pekilang tersebut tutup pintu dan gulung tikar.

Sebab ulah kita memboikot; maka ia memberi kesan kepada 3 golongan;

1] Pekerja kehilangan pekerjaannya dan dia sudah tak bisa disebut pekerja lagi – tapi menjadi penganggur. Kadar inflasi semakin meningkat akibat kadar pengangguran yang tinggi.

2] Pekilang / Pekedai sudah tutup kedai dan hilang mata pencariannya lalu tidak mampu membayar zakat ataupun cukai. Sebaliknya mereka ini memerlukan zakat pula padahal tabungan zakat makin berkurangan.

3] Kerajaan tidak mendapat cukai pendapatan dari pekerja yang sudah menjadi penganggur dan tidak mendapat cukai perniagaan dari pekedai dan pengilang akibat mereka muflis atau gulung tikar. Akibatnya kerajaan terpaksa menaikkan cukai lain dan atau menjadi muflis, lalu masyarakat memberontah dan kemudian Kabbala menjajah negara.

Inilah bahana “Kempen Boikot Terancang” kalau ia berkesan atas negara.

Tuan-tuan, kita juga tak sadar bahwa di USA dan negara sekutunya, yang berkerja dikilang-kilang itu bukannya semua bangsa Yahudi melainkan Nasrani ataupun Mulism. Lalu apakah nasib nereka?

Ah… biarkan mereka mati kebuluran, siapa suruh mereka berkerja di sana!

Tuan-tuan, yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas. Janganlah kita haramkan sesuatu yang halal.

Maka, untuk yang sekian kalinya, kita harus sadar bahawa Amerika itu bukanlah jahat tetapi telah diperbudakkan oleh kaum Kabbala.

Kaum Kabbala ini telah memegang ekonomi USA dan banyak negara termasuklah negara kita. Lihat bagaiman Soros menjatuhkan ekonomi kita satu masa dahulu? Itulah dia salah satu pesuruh Kabbala, yang menguasai negara-negara manusia dengan memegang saham dalam bursa saham. Inilah dia “Meja Perjudian Terbesar”. Dengan saham inilah Kabbala menjadikan manusia kucar-kacir dan menghambakan manusia kepada wang yang tiada nilai – kertas kosong yang berwarna!

Lalu seandainya kita mengetahui bahawa Kabbala sedang menguasai dunia, apakah kita akan berbuat? Memboikot produk Amerika walhal kekayaan mereka lebih dari itu dan mereka bisa meloncat-loncat dari sebuah negara ke negara lain. Dan mereka bisa menjadikan kita papa kedana. Kabbala tidak pernah mengasihi manusia lain kerna kita adalah Goyem [babi]  bagi mereka. Justeru mereka tak mengasihi Amerika sepertimana mereka tak menangisi kematian manusia di WTC dan Gaza.

Kerana itu, harus kita bertanya kepada diri kita, dalam menghadapi kegetiran waktu ini: “Apakah kita akan tetap menggunakan sistem pemikiran bikinan Kabbala? Atau membuangnya jauh-jauh?”

Yang harus kita lakukan saat ini adalah menyedarkan umat bahwa, kita harus bersatu sehingga datang Izzah kembali. Tetapi pondasi bersatu itu harus jelas iaitu Aqidah shahihah, yakni Salaf. Aqidah lain tak boleh dikatakan bersatu pada tali Allah, kerna aqidah-aqiah tersebut tidak suci dan menyatupadukan manusia, melainkan mencerai-beraikan.

Kemudian kita wajib meninggalkan segala pemikiran Kabbala seperti Demokrasi, Pilihanraya, Partai, Demontrasi, Hizbi, Kewangan Konvensional – Riba’, sistem pendidikan yang sudah rosak tanpa sadar, sains yang dimanipulasi kebenarannya, matawang pada kertas berwarna yang dicetak, bola sepak, Sukan Olimpik, Teater, Nyasid Gospel.

Setelah kita memberi kesadaran untuk memboikot “soft product” ini baharulah kita menuju takat ke2, iaitu memboikot “hard product” seperti Starbuck, Coca-Cola dan Colgate; itupun kalau kita sudah bisa memberi jalan lain kepada manusia yang terlibat dalam industri tersebut tanpa menzalimi mereka untuk hidup.

Atau bisa saja kita hantar bomoh ke Palestin, biar teruji keampuhan mentera mereka! [Kalau mereka benar-benar beriman, padahal mereka itu telah hampir kafir]

Label: , ,

24 Respons to “Menghina Israel Adalah Haram & Boikot Adalah Kecelaruan?”

  1. x7 Says:

    http://saifulislam.com/?p=4463

  2. akule Says:

    aku ada fwd this artikel to some friends, diorg kata artikel ko diragui…

    did u check on saifulislam&zaharuddin?

  3. radzi Says:

    akule [teman sekelas sy]

    kalau ada yg meragukan, tandakan di tempan mana, kemudian bawakan yg tidak meragukan.

    walau apapun, sy sangat bergembira kerna ada teman yang memberitaku.

    Ustaz Hasrizal dan Ustz Zaharuddin ini juga manusia. Kebenaran bukan ditilik berdasarkan manusia tetapi manusia harus ditimbang dengan kebenaran.

    Sebenarnya; tulisan ini adalah diilhamkan dari fatawa ulama Sunnah:

    – Israel : dirujuk kepada fatwa Syeikh Rabi’ al Madhkili an juga Syeikh Muhsin Abbad.

    – Fatawa boikot ini bisa dilihat dalam kitab “Salah Kaprah Terhadap Islam” yang menukilkan fatawa kibar ulama [ulama besar sunnah zaman ini seperti Bin Baz, Uthaimin dan albani]

    oleh kerana tulisan ini berupa “satira agama” maka sy selalunya tidak nyatakan rujukan setiap tulisan sy. hanya orang yang selalu membaca kitab-kitab ulama sunnah dan fatawa-fatawa ulama sunnah akan mengetahui dimana rujukan yg saya ambil.

    justeru kalau begitu, satu persoalan yang akan dilontarkan kembali:

    antara Ust Hsrizal [Saifulislam] dan Ust Zaharuddin, dengan Kibar Ulama ini, yang manakah lebih diyakini kemantapan ilmunya?

    lalu yang kita lihat adalah kebenaran, bukan person.

    😛

    Terima kasih wahai teman lama. rasanya 5 tahun tak ketemu. keperihatinan mu akan sy hargai dan ucapkan terima kasih.

  4. yusuf Says:

    kita bukan kutuk nabi tapi kita kutuk bangsa yahudi skrg nie..terutama kat “negara” isreal…mmg kita iktiraf nabi2 dari kalangan bani israel…

    • tinjau Says:

      Yahudi Kabbala menggunakan nama Isreal dengan niat untuk membenarkan legasi mereka, sebagaimana mereka inginkan bahwa Nabi Israel menyetujui perbuatan mereka.

      Begitu juga ketika kita tidak mengiktiraf mereka lalu kita tak membenarkan wujud Kedutaan mereka.

      Lalu kalau kita menggunakan nama yang mereka inginkan atas kerajan Haram mereka, bermakna kita telah memberi kemenangan pertama kepada meeka, iaitu mengiktiraf ama yang mereka pilih untuk kerajan mereka.

      Fikirkanlah wahai sahabat semua.

      Menggunakan nama Israel adalah memberi kemenangan kepada mereka. Lalu harus kita gunakan “Negar Haram Yahudi” ketika merujuk Rejim Zionis.

  5. drkadir Says:

    Salam akhi,

    Bukankah Israel yang disebut-sebut itu merujuk kepada Negara Israel yang sedang membantai rakyat-rakyat di Palestin hari ini tanpa sedikit pun terniat di hati untuk menghina dan mengkeji Nabi Yaaqub sepertimana yang dikata.

    Pelik benar kalau seorang penzina bernama Isa dihukum rejam sampai mati, kita katakan yang telah berzina dan dihukum rejam sampai mati itu adalah Nabi Isa Alaihissalam…

    Apapun saya setuju pendekatan supaya muslim lebih terkehadapan dalam mengeluarkan produk dan perkhidmatan yang setanding dengan penghasilan yahudi dengan disokong oleh masyarakat muslim yang lain.

    Wallahu A’lam

    • tinjau Says:

      Tulisan ini banyak kami turunkan dari sebuah risalah yang ditulis oleh Syaikh Dr Rabi’ bin Hadi Al Madkhali hafidzhahullah yang berjudul “Penamaan Negeri Yahudi yang Terkutuk dengan Israel”.

      Bantahan:

      “Sedikitpun kami tidak berniat menghina Nabi Ya’qub ‘alaihis salam dalam penggunaan kalimat-kalimat ini sebaliknya, yang kami maksud adalah yahudi…”

      Jawaban:

      Barangkali ini salah satu pertanyaan yang akan dilontarkan oleh sebagian kaum muslimin ketika menerima nasihat ini. Maka jawaban singkat yang mungkin bisa kita berikan: Justru inilah yang berbahaya, seseorang melakukan sesuatu yang salah namun dia tidak sadar kalau dirinya sedang melakukan kesalahan. Bisa jadi hal ini tercakup dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu di atas. Bukankah semua pelaku perbuatan bid’ah tidak berniat buruk ketika melakukan kebid’ahannya, namun justru inilah yang menyebabkan dosa perbuatan bid’ah tingkatannya lebih besar dari melakukan dosa besar.

      Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdakwah di Mekkah, Orang-orang musyrikin Quraisy mengganti nama Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan Mudzammam (manusia tercela) sebagai kebalikan dari nama asli Beliau Muhammad (manusia terpuji). Mereka gunakan nama Mudzammam ini untuk menghina dan melaknat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. misalnya mereka mengatakan; “terlaknat Mudzammam”, “terkutuk Mudzammam”, dan seterusnya. Dan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak merasa dicela dan dilaknat, karena yang dicela dan dilaknat orang-orang kafir adalah “Mudzammam” bukan “Muhammad”, Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

      ألا تعجبون كيف يصرف الله عني شتم قريش ولعنهم يشتمون مذمماً ويلعنون مذمماً وأنا محمد

      “Tidakkah kalian heran, bagaimana Allah mengalihkan dariku celaan dan laknat orang Quraisy kepadaku, mereka mencela dan melaknat Mudzammam sedangkan aku Muhammad.” (HR. Ahmad & Al Bukhari)

      Meskipun maksud orang Quraisy adalah mencela Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun karena yang digunakan bukan nama Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam maka Beliau tidak menilai itu sebagai penghinaan untuknya. Dan ini dinilai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai bentuk mengalihkan penghinaan terhadap dirinya. Oleh karena itu, bisa jadi orang-orang Yahudi tidak merasa terhina dan dijelek-jelekkan karena yang dicela bukan nama mereka namun nama Nabi Ya’qub ‘alaihis salam.

      Di samping itu, Allah juga melarang seseorang mengucapkan sesuatu yang menjadi pemicu munculnya sesuatu yang haram. Allah melarang kaum muslimin untuk menghina sesembahan orang-orang musyrikin, karena akan menyebabkan mereka membalas penghinaan ini dengan menghina Allah ta’ala. Allah berfirman:

      وَلَا تَسُبُّوا الَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ فَيَسُبُّوا اللَّهَ عَدْوًا بِغَيْرِ عِلْمٍ

      “Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa ilmu.” (QS. Al An’am: 108)

      Allah ta’ala melarang kaum muslimin yang hukum asalnya boleh atau bahkan disyari’atkan – menghina sesembahan orang musyrik – karena bisa menjadi sebab orang musyrik menghina Allah subhanahu wa ta’ala. Dan kita yakin dengan seyakin-yakinnya, tidak mungkin para sahabat radhiyallahu ‘anhum yang menyaksikan turunnya ayat ini memiliki niatan sedikitpun untuk menghina Allah ta’ala. Maka bisa kita bayangkan, jika ucapan yang menjadi sebab celaan terhadap kebenaran secara tidak langsung saja dilarang, bagaimana lagi jika celaan itu keluar langsung dari mulut kaum muslimin meskipun mereka tidak berniat untuk menghina Nabi Israil ‘alaihis salam.

      Bantaan:

      Cuma sebatas istilah, yang pentingkan esensinya… bahkan para ulama’ memiliki kaidah “Tidak perlu memperdebatkan istilah.”

      Jawaban:

      Di atas telah dipaparkan bahwa menamakan negeri yahudi dengan Israil merupakan celaan terhadap Nabi Israil ‘alaihis salam, baik langsung maupun tidak langsung, baik diniatkan untuk mencela maupun tidak, semuanya dihitung mencela Nabi Israil ‘alaihis salam tanpa terkecuali. Dan kaum muslimin yang sejati selayaknya tidak meremehkan setiap perbuatan dosa atau perbuatan yang mengundang dosa. Karena dengan meremahkannya akan menyebabkan perbuatan yang mungkin nilainya kecil menjadi besar. Sebagaimana dijelaskan oleh sebagian ulama bahwa di antara salah satu penyebab dosa kecil menjadi dosa besar adalah ketika pelakunya meremehkan dosa kecil tersebut.

      Bahkan kita telah memahami bahwa mencela, menghina, melakukan tuduhan dusta kepada seorang Nabi adalah dosa besar. Akankah hal ini kita anggap ini biasa?! Sekali lagi, akan sangat membahayakan bagi seseorang, ketika dia mengucapkan satu kalimat yang mendatangkan murka Allah, sementara dia tidak sadar. Mereka sangka itu perkara ringan, padahal itu perkara besar bagi Allah. (QS. An-Nur: 15)

      Untuk kaidah “Tidak perlu memperdebatkan istilah”, kita tidak mengingkari keabsahan kaidah ini mengingat ungkapan tersebut merupakan kaidah yang masyhur di kalangan para ulama’. Akan tetapi maksud kaidah ini tidaklah melegalkan penamaan Yahudi dengan Israel. Karena kaidah ini berlaku ketika makna istilah tersebut sudah diketahui tidak menyimpang, sebagaimana yang dipaparkan oleh Abu Hamid Al Ghazali dalam bukunya Al Mustashfaa fi Ilmil Ushul.

      Istilah Israil untuk negeri yahudi telah menjadi konsensus (kesepakatan) dunia. Kita cuma ikut-ikutan…

      Setiap kaum muslimin selayaknya berusaha menjaga syi’ar-syi’ar islam, misalnya dengan belajar bahasa arab (baik lisan maupun tulisan), menghafalkan Al Qur’an, dan termasuk dalam hal ini adalah membiasakan diri untuk menggunakan istilah-istilah yang Allah gunakan dalam Al Qur’an atau dalam hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selama istilah tersebut dapat dipahami orang lain.

      Sebagai bentuk pemeliharaan terhadap syi’ar islam, para sahabat terutama Umar Ibn Al Khattab radhiyallahu ‘anhu sangat menekankan agar umat islam mempelajari bahasa arab. Beliau pernah mengatakan: “Pelajarilah bahasa arab, karena itu bagian dari agama kalian.” Beliau juga mengatakan: “Hati-hati kalian dengan bahasa selain bahasa arab.” Umar radhiyallahu ‘anhu membenci kaum muslimin membiasakan diri dengan berbicara selain bahasa arab tanpa ada kebutuhan, dan ini juga yang dipahami oleh para sahabat lainnya radhiyallahu ‘anhum. Mereka (para sahabat radhiyallahu ‘anhum) menganggap bahasa arab sebagai konsekuensi agama, sedangkan bahasa yang lainnya termasuk syi’ar kemunafikan. Karena itu, ketika para sahabat berhasil menaklukkan satu negeri tertentu, mereka segera mengajarkan bahasa arab kepada penduduknya meskipun penuh dengan kesulitan. (lihat Muqaddimah Iqtidla’ Shirathal Mustaqim, Syaikh Nashir al ‘Aql)

      Dalam bahasa arab, waktu sepertiga malam yang awal dinamakan ‘atamah. Orang-orang arab badui di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki kebiasaan menamai shalat Isya’ dengan nama waktu pelaksanaan shalat isya’ yaitu ‘atamah. Kebiasaan ini kemudian diikuti oleh para sahabat radhiyallahu ‘anhum dengan menamakan shalat isya’ dengan shalat ‘atamah. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang mereka melalui sabdanya:

      لا يغلبنكم الأعراب على اسم صلاتكم فإنها العشاء إنما يدعونها العتمة لإعتامهم بالإبل لحلابها

      “Janganlah kalian ikut-ikutan orang arab badui dalam menamai shalat kalian, sesungguhnya dia adalah shalat Isya’, sedangkan orang badui menamai shalat isya dengan ‘atamah karena mereka mengakhirkan memerah susu unta sampai waktu malam.” (HR. Ahmad, dinyatakan Syaikh Al Arnauth sanadnya sesuai dengan syarat Muslim)

      Al Quthuby mengatakan: “Agar nama shalat isya’ tidak diganti dengan nama selain yang Allah berikan, dan ini adalah bimbingan untuk memilih istilah yang lebih utama bukan karena haram digunakan dan tidak pula menunjukkan bahwa penggunaan istilah ‘atamah tidak diperbolehkan, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menggunakan istilah ini dalam hadisnya…” (‘Umdatul Qori Syarh Shahih Al Bukhari karya Al ‘Aini)

      Demikianlah yang dilakukan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat dalam menjaga syi’ar islam. Sampai menjaga istilah-istilah yang diberikan oleh Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, padahal penggunaan istilah asing dalam penamaan shalat isya’ tidak sampai derajat haram, karena tidak mengandung makna yang buruk.

      Persoalan:

      Lalu dengan apa kita menamai mereka?!

      Jawaban:

      Kita menamai mereka sebagaimana nama yang Allah berikan dalam Al-Qur’an, YAHUDI dan bukan ISRAEL. Dan sebagaimana disampaikan di atas, hendaknya setiap muslim membiasakan diri dalam menamakan sesuatu sesuai dengan yang Allah berikan. Hendaknya kita namakan orang-orang yang mengaku pengikut Nabi Isa ‘alahis salam dengan NASRANI bukan KRISTIANI, kita namakan hari MINGGU dengan AHAD bukan MINGGU, kita namakan shalat dengan SHALAT bukan SEMBAHYANG dan seterusnya selama itu bisa dipahami oleh orang yang diajak bicara, sebagai bentuk penghormatan kita terhadap syi’ar-syi’ar agama islam. Wallaahu waliyyut taufiiq…

  6. bunga Says:

    Salam

    http://www.ismaweb.net/v2/index.php?name=News&file=article&sid=577

    Sekadar Perkongsian

  7. ibnuadnan Says:

    boikot adalah jln terbaik menghukum zionis

    • tinjau Says:

      1] Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

      Pertanyaan
      Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Bagaimana pendapat Syaikh tentang penyebaran seruan pemboikotan produk Amerika untuk melemahkan perekonomian Amerika karena aksi-aksi setan Amerika terhadap kaum muslimin?

      Jawaban
      Belilah yang dihalalkan Allah dan tinggalkanlah apa yang diharamkan Allah!.

      [Kaset Liqa’ Bab Maftuh No. 64]

      2] Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

      Pertanyaan
      Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Ada minuman Coca Cola produk perusahaan Yahudi, bagaimana hukum meminum minuman ini dan bagaimana hukum menjualnya ? Apakah kalau menjualnya tergolong kerjasama dalam dosa dan permusuhan ?

      Jawaban
      Apakah belum sampai kepadamu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah membeli makanan untuk keluarganya dari orang Yahudi, ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat baju besinya tergadai di tempat orang Yahudi?! Apakah belum sampai kepadamu bahwa Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam pernah menerima hadiah dari orang Yahudi?!

      Jika kita mengatakan tidak boleh membeli produk mereka maka akan luput dari kita banyak sekal hal-hal yang bermanfaat, seperti mobil buatan Yahudi, dan hal-hal lain yang bermanfaat yang tidak membuatnya kecuali orang Yahudi.

      Memang benar bahwa minuman seperti ini kadang ada unsur mudharat dari orang Yahudi, karena orang Yahudi tidak bisa dipercaya, karena ini mereka letakkan racun pada daging kambing yang mereka hadiahkan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Rasulllah Shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal dengan mengatakan.

      “Tidak henti-hentinya aku merasakan sakit karena makanan yang aku makan di Khaibar, dan inilah saat terputusnya urat nadiku dari dunia (maksudnya kematianku) dengan sebab racun itu”

      Karena inilah Az-Zuhri berkata : “Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat karena dibunuh oleh orang-orang Yahudi”.

      Semoga Allah melaknat orang-orang Yahudi, dan melaknat orang-orang Nashara, mereka semua tidak ada yang bisa dipercaya, tetapi aku menduga bahwa barang-barang yang sampai kepada kita ini pasti sudah dicek dan diuji, dan diketahui apakah berbahaya atau tidak.

      [Kaset Liqa’ Bab Maftuh No. 61 dan 70]

      3] Pertanyaan
      Lajnah Da’imah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta ditanya : Sekarang ini begitu gencar seruan pemboikotan produk-produk Amerika seperti Pizza Hutt, Mc Donald dll, apakah kita ikuti seruan itu ? Dan apakah muamalah jual beli dengan orang-orang kafir di darul harbi dibolehkan ataukah hanya dibolehkan dengan mu’ahadin[1], dzimmiyyin[2], dan musta’mnin[3] di negeri kita saja ?

      Jawaban
      Dibolehkan membeli produk-produk yang mubah dari mana saja asalnya, selama Waliyyul Amr tidak memerintahkan pemboikotan dari suatu produk untuk kemaslahatan Islam dan kaum muslimin, karena hukum asal dalam jual beli adalah halal berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.

      “Artinya : ..Dan Allah telah menghalalkan jual beli”. [Al-Baqarah : 275]

      Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah membeli barang dari orang Yahudi.

      [Lajnah Da’imah No : 21176, Tgl 25/12/1421H]

      4] Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan

      Pertanyaan
      Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan ditanya : Terpampang di Koran-koran saat ini seruan pemboikotan produk Amerika. Di antaranya apa yang tertulis hari ini para ulama kaum muslimin menyerukan pemboikotan dan bahwa aksi ini hukumnya fardhu ‘ain atas setiap muslim dan membeli satu saja dari barang-barang ini hukumnya haram, dan pelakunya telah berbuat dosa besar, membantu Amerika dan membantu Yahudi memerangi kaum muslimin, saya mengharap dari Fadhilatusy Syaikh menjelaskan masalah ini!

      Jawaban
      Yang pertama : Saya meminta salinan surat kabar atau perkataan yang disebutkan oleh penanya

      Yang kedua : Hal ini tidak benar, para ulama tidak berfatwa pengharaman pembelian produk-produk Amerika.

      Produk-produk Amerika tetap datang dan dijual di pasaran kaum muslimin. Tidaklah memberikan madharat kepada Amerika jika engkau tidak membeli produk-produk mereka. Tidak boleh diboiklot produk-produk tertetntu kecuali jika Waliyyul Amr mengeluarkan keputusan. Jika Waliyyul Amr mengeluarkan keputusan pembolikotan terhadap suatu negeri maka wajib diboikot.

      Adapun jika ada person-person berbuat ini dan itu, dan berfatwa maka ini berarti mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah.

      [Dari Kaset Fatwa Ulama dalam masalah Jihad dan Aksi Bunuh Diri, Tasjilat Minhajus Sunnah Riyadh dan lihat Fatawa Ulama Fil Muqatha’ah oleh Muhammad bin Fahd Al-Hushain]

  8. akule Says:

    http://www.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2009&dt=0115&pub=Utusan_Malaysia&sec=Luar_Negara&pg=lu_07.htm

    Haram beli produk Israel – Khamenei
    TEHERAN 14 Jan. – Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah [ayat allah = tanda-tanda kekuasaan Allah. maka Syiah tak layak untuk nama ini] Ali Khamenei (gambar) hari ini mengeluarkan fatwa mengharamkan pembelian produk buatan Israel atau mengadakan sebarang urusan perdagangan dengan negara Yahudi tersebut.

    Beliau mendesak semua umat Islam di seluruh dunia agar tidak membeli barangan yang akan memberi keuntungan kepada Israel.

    Iran tidak mengiktiraf Israel dan tidak mempunyai hubungan dagang dengannya, namun fatwa terbaru itu turut dikenakan ke atas syarikat antarabangsa yang beroperasi di Iran dan luar Iran yang mana pemegang saham mereka adalah warga Israel.

    Sementara itu, televisyen tempatan melaporkan, tentera laut Israel telah memintas sebuah kapal Iran yang menuju ke Gaza dengan bekalan perubatan, makanan dan pakaian serta mengarahkan kapal itu mengubah haluan ke pelabuhan Mesir.

    Ketua kumpulan bantuan kemanusiaan yang menaja penghantaran tersebut, Ahmad Navabi berkata, kapal itu berada sekitar 30 kilometer dari Gaza sebelum dipintas dan diarah berpatah balik.

    Kapal Shahed itu memulakan pelayaran dari pelabuhan Abbas di sini dua minggu lalu.

    Ahmad menjelaskan bahawa bantuan tersebut akan cuba disampaikan melalui bantuan kemanusiaan melalui sempadan Rafah yang menghubungkan Mesir dengan Gaza.

    – AP

    Jawaban:

    Salam, sahabat lama

    Kaum Kabbala ini bergerak dengan satu formulasi; 3M

    – Media
    – Markerting
    – Money

    lalu sumber berita AP juga adalah dari Yahudi. lalu kita harus boikot AP kerna AP adalah salah satu wacana untuk meng”goyem” kan manusia.

    keduanya Syiah adalah anak saudara Yahudi. dan semua kelakuan mereka adalah drama.

    Kalau kita perasan, berita AP dan saudaramara nya tak selalu menyebutkan peranan Saudi tetapi akan selalu mempopularkan Iran.

    yang ada keluar dalam berita tantang saudi selalunya yang buruk-buruk sahaja.

    Kerna apa? semuanya propaganda untuk meletakkan anak saudarnya [iran] menjadi jaguh dunia Islam.

    Cik Hafizah Satar harus mula membuat penyelidikan tentang Kabbala / Iluminatif dan Syiah. Insyaallah nanti cik akan mengerti.

    apapun saya amat berbesar hati kerana kawan lama sekelas di mrsm bp memberi perhatian dan sumbangan pemikiran.

    terima kasih

  9. armadrafar Says:

    Aku bukan nak memperlekehkan atau mempertikaikan usahe untuk boikot barangan israel dan amerika nie… tapi usahe yg telah dilakukan sejak dulu lg. ibarat melepaskan batuk sajer…. orang nak boikot … dier pun sibuk nak boikot gak…
    tapi last2 isap rokok winston gak…. ermm… aku pun sebenar nye turut sokong same usahe boikot barangan dari 2 negara zionis nie… kalau boleh nak haramkan terus pun xpe… mcm Iran yg mengeluarkan fatwa diketuai Ayatollah Ali Khamenei yg mengharamkan terus segala urusan perniagaan yg berkaitan dgn israel…. kalau sebelum nie Majlis Fatwa Negara menimbulkan isu Pengharaman Yoga… kenapa tidak untuk pengharaman barangan dari negara zionis yang secara terang & nyata melakukan kekejaman yang bertentangan dgn semua agama. Seluruh masyarakat dunia terpekik terlolong supaya dihentikan kekejaman di Gaza… akan tetapi pemimpin zionis yg banggang ni boleh berbangga, adik angkat nya Amerika ikut telunjuknya supaya mengabaikan rayuan & ritihan masyarakat dunia… Kekejaman ini bukan dilihat sbg konflik atau pertelingkahan fahaman agama… tetapi masyrakat dunia lebih memandang kpd penghapusan etnik dan pembunuhan terancang akhir dekad ini…kalau dilihat dari sudut agama sekalipun…. kepale orang islam bukan sekadar dihinjak-hinjak,disepak,diterajang akan tetapi habis hancur berkecai kepale orang islam dibom si zionis laknat…. Ape yg kita lihat … dan kita tonton hanyalah sebahagian episod penderitaan kekejaman menimpa rakyat palestine… bagaimana pula nasib beribu yg lain…. pasti begitu azab dan sengsara… Walaubagaimanapun…. Sebagaima janji tuhan… Mereka mati sebagai Syahid dan Syuhada…… Ramai pemimpin besar liga arab dikritik hebat oleh kerana sifat kedayusan membiarkan nasib saudara mereka dalam penderitaan…. tetapi harus diingat bahawa para pemimpin arab ini sentiasa diseru dan diancam oleh si zionis laknat. Mereka juga tidak mahu rakyatnya menderita apabila bermusuhan dgn zionis. Sebagai mana pemimpin Hizbullah (Lubnan) yg tidak melakukan apa2 tidakan terhadap israel walaupun lebih 3 minngu bumi Gaza terus berdarah…… Berbalik pada usahe boikot barangan zionis….. Usahe ini boleh dianggap sbg satu jihad… tak perlulah kita selemah-lemah manusia cube bermusuhan dgn si zionis laknat yg kejam ini… Melakukan pemberontakan …. lalu dianggap jihad.. dan berakhir dgn ancaman pada bangsa kita sendiri…. Usahe boikot barangan zionis adelah lebih baik berbanding berbanding sumpah-seranah mencarot-carot #$%^^%$#$%F*CK(*&^&^% memaki-hamun israel… Tapi dijari terselit rokok winston…. APE MENDE…. Kesimpulan nya…. bermula saat dan ketika ini cubelah utk mengelak penggunaan/pekhidmatan produk zionis… berterusan dari sekarang hingga generasi seterusnya dan hingga akhir zaman… punca pendapatan zionis adalah bermula daripada anda… Setiap sen yg anda keluarkan untuk membeli barangan zionis …. ibarat anda menaja bom yg membunuh ribuan nyawa anak-anak yg tak bersalah… RENUNGKANLAH…. SEGALA BERMULA DGN ANDA….

  10. zab Says:

    Majlis Ilmu Dari Buku Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad
    { Januari 6, 2009 @ 12:29 pm } · { Ahlulbait, Majlis Ilmu }
    { Tags: baitul aman, Majlis Ilmu, masjid } · { Komentar }
    Majlis-majlis Ilmu Bulanan bertujuan memberi kemudahan kepada masyarakat Kuala Lumpur dan Selangor khususnya serta masyarakat Malaysia ‘amnya menimba ilmu ajaran agama Islam yang ditinggalkan dan diwasiatkan oleh Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad.
    Huraian dari buku-buku beliau akan dihuraikan dalam Bahasa Malaysia.
    Kesemua Majlis Ilmu seperti jadual dibawah ini akan diadakan di Masjid Baitul Aman 102 Jalan Damai di Jalan Ampang, Kuala Lumpur:

    Majlis Bacaan Ratib Al-Haddad serta Syarahan dan Huraiannya setiap Selasa malam Rabu selepas Solat Maghrib
    Hari Sabtu 17 Jan 2009 mulai Solat Maghrib sehingga jam 9:30 malam huraian buku berjudul ‘Nasihat Agama dan Wasiat Iman’
    Hari Ahad 18 Jan 2009 mulai Solat Maghrib

    http://pondokhabib.wordpress.com

    Jawaban:

    Oh, golongan habib ke.

    sy mengajak golongan Habib untuk turut serta dalam pengajian As Sunnah. boleh rujuk jadula di http://www.an-nawawi.blogspot.com

    boleh lah kita bertukar-tukar ilmu dan pandangan

  11. Isu Palestine : Boikot Pengganas Zionis Says:

    […] demikian persoalan lain berbangkit berkenaan Boikot Israel dan juga Bangsa Yahudi yang cukup menarik perhatian dunia pada masa […]

  12. pembela kebenaran Says:

    Masing-masing ada pegangan tersendiri…..tapi bagi aku , orang yang tak sokong boikot adalah orang yang tak pernah buat apa-apa dalam membela agama…..

    Ko bawa hujah beberapa orang ulama yang mengharamkan boikot….tapi ko tak sedar berpuluh ulama besar lain samada di tanah arab dan di eropah yang menyokong tindakan boikot…Makanya , kenalah pegang dengan qaul jumhur….

    Bagi golongan yang bekerja dengan perusahaan yahudi….nasihat aku , rezeki Allah ada di merata-rata….bukan datangnya dari yahudi laknat tu… kalau rasa diri tu beriman , maka buktikan keimanan dan ketakwaan anda semua dengan menunggalkan kerja syubhat dengan puak yahudi ni…Usah takut hilang kerja….teuk dada tanya iman la beb…..lu pikirlah sendiri.

    Jawaban:

    kalau setiap orang bisa memilih-milih pandangan, pasti manusia akan memilih pandangan yang menyenangkan hatinya dan menguntungkan dirinya sahaja tanpa melihat kepada kebenaran.

    Nabi sebelum wafat masih punya hutang dengan Yahudi. Dan sebenarnya sakit baginda itu berpunca dengan racun wanita yahudi yang disajikannya dalam daging oleh wanita tersebut.

    Dan yang paling penting; Al Kitab itu diturunkan kepada Muhammad saw dan baharulah beliau sampaikan kedada manusia. Bermakna setiap kalimat Allah yang menyebut tentang Yahudi, telah beliau imani dan pahami. apakah baginda tak terhijab lagi bahwa Yahudi akan menjadi musuh umatnya dari saat beliau diwahyukan, hinggalah sampai ketika yahudi menyorok di batuan?

    Tetapi Rasul tetap bermuamalah dengan Yahudi walau dalam Al Quran dengan jelas mencela mereka, mengingatkan manusia agar waspadai onar mereka. Pelik kan! Tapi itulah kebenaran.

    Lalu kita harus tanyakan kembali kepada Rasullulah: “Tepok dada tanyalah selera; selera apakah yang menyebabkan engkau berhutang dengan Yahudi itu? apakah engkau tak mengetahui bahwa rezeki dan rahmat tuhan itu luas? Apakah engkau tak bertaqwa wahai Muhammad saw yang berhutang Baju zirah dari seorang Yahudi? Apakah engkau tak beriman dan berfikir wahai Muhammad saw?”

    Lalu rasanya soalan ini tak pantas ditanyakan kepada Rasul yang merupakan manusia paling bertaqwa! Justeru apa makna tuan tentang menyeru manusia untuk mencari rezeki lain dengan ungkapan timbangan taqwa dan pembuktian keimanan!

    Seterusnya adalah kaedah berpegang kepada Jumhur ulama’. Ini satu kaedah yang tak saya ketahui. lalu sy mempunyai sekian persoalan kepada tuan, dengan permintaan setiap jawaban tuan harus ditandai dengan nash:

    1] apakah wajib berpegang kepada jumhur? Dalilnya
    2] kalau wajib, apakah kedudukan ulama yang berfatwa menyalahi jumhur – fatawa gharib ini? Dalilnya
    3] kemudiannya apakah menyalahi jumhur merupakan kesalahan? Dalilnya
    4] apakah kebenaran itu senantiasa didalam jumhur? Dalilnya
    5] perkiraan jumhur itu dikira dr kalangan siapa? seluruh ulama atau hanya ulama sunnah? Dalilnya

    akhir sekali, saya mau tanyakan kepada tuan; datangkan nash yg digunakan oleh ulama besar timur tengah, dan eropah yang menjadi ikutan tuan.

    kemudian tuan bandingkan dalil yang menjadi pengamalan kaum muslimin sepanjang sejarah ini; dalam hal bermuamalah dengan kaum kuffar – nasrani dan yahudi – serta meminta bantuan kepada mereka dalam peperangan. padahal telah maklum bahwa Yahudi dan Nasrani menentang Islam sejak kerasulan Muhammad saw.

    Lalu datangkan kepada saya sekelumit sejarah dari Rasul, atau muridnya Rasul, atau muridnya para murid rasu, atau para imam besar yang memboikit, atau ucapan mereka; sebab hubungan antara 3 agama ini sudah wujud sekian lama.

  13. Haahuna Says:

    Sampai bila la nak pakai produk kuffar. Dahla dok guna brg lapuk. Duit pun pakai kertas yg x ada apa2 nilai sebenar…

    jawaban:

    muamalah itu tanpa paksaan. cuma kita harus berkempen “Belilah Barangan Buatan Muslim”.

  14. Zen Says:

    Sokong produk Muslim..

  15. wenkt Says:

    Baca ni:

    http://wenkt.com/blog/boikot-tindakan-melulu/

  16. isemaail Says:

    salam
    negara yahudi, bangsa yahudi pemikiran yahudi dll yg berkaitan dgn yahudi memang teruk, merusakkan dan menjadi sunnah untuk kita melawannya. ini kerana merekalah yg tak akan redha dgn kita muslim hingga kiamat.
    yg berperang atas nama bangsa arab, rugilah kalau mati nanti dia nak klaim pahala dari allah atau bangsa arab.
    yg berperang dengan ikhlas, yg berjihad dan mati kerana mempartahankan agama dan tanah muslin, harta mereka yg dicerobohi, maka mudahan allah masukkan mereka dalam kumpulan syuhada yg di balas dengan syurga allah.
    kalau nabi pernah berhutang dgn yahudi, dan diracuni oleh yahudi.. ini petanda bahawa supaya kita berhati bermuamalah dengan mereka dan kalau boleh dijauhi,bahkan kitalah patut ikut amalan abdrahman auf yg mengauasai pasaran ekonomi. wallah alam

  17. songkok_hina Says:

    Kalau kamu beli senjata buatan yahudi lepas pakat-pakat letupkan kepala umat Islam kat palestin atau seluruh dunia Islam, KAMU RASA BERDOSA TAK?

    KALAU KAMU RASA BERDOSA, adakah kamu tak rasa berdosa bila membeli barangan YAHUDI yang hasil keuntungannya disumbangkan untuk menguatkan empayar ekonomi dan kuasa mereka seterusnya membina peralatan senjata untuk membunuh umat Islam.

    TAKKAN BENDA KECIL MACAM TU PUN KAMU TAK BOLEH FIKIR KOT.

    Kalau tak larat boikot semua barangan, boikot sebahagian dan bahagian yang kamu rasa tak cukup kuat untuk memboikotnya kamu serahkan pada orang lain yang lebih kuat dari kamu. Bukan terus menggunakannya dan mempertahankan penggunaanya.

    Jawaban:

    tuan, saya tak rasa berdosa ketika membeli barangan yahudi. kerna “yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas”. justeru kepana saya rasa berdosa padahal saya membeli barangan halal?

    tuan, saya tidak memberi mortar dari USA atau dari rusia atau dari Zionis, dan tidaklah mengebom kepala umat palestin. Apakah tuan tidak merasa berdosa ketika menganut isme mereka?

    apakah tuan dan para pembaca telah terlepas dari menganut isme-isme yang diasaskan oleh yahudi?

    tidak kah benda sekecil ini pun tuan tidak boleh berfikir dengan waras?

    tuan, agama islam bukan datang dengan logika. maka kerna logika lah kaum asya’irah – sufiyah jatuh dalam kubangan filsafat.

    islam harus datang dengan basirah – hujjah. seharusnya semua umat islam ini berfikiran maju lantaran islam menekankan sikap kesarjanaan – beriman atas dalil.

    maka, logika yang tuan berikan ini telah terbatal atas beberapa sisi:

    pertama: dalil naqli
    kedua: dalil hstoris
    ketiga: dalil logika sendiri

    maka, kita meminta aga tuan, menggunakan kaedah kesarjanaan, bukannnya parrasa atau intuisi.

    dan dalam artikel ini jelas menunjukkan; kebodohan dan gegabah adalah satu produk dari yahudi agar umat islam akan terus mandul berfikir.

    maka, di hadapan tuan terdapat pilihan; pertama – meninggalkan produk perdana Yahudi iaitu segala isme dan sikap, kedua – segala produk kegunaan komuditi seperti kapal terbang, internet, rokok.

  18. raziq Says:

    macam-macam ada…(pendapat)
    tp bg aku,kepada sesiapa yg dah ler x nak boikot barangan yahudi.malah menyokong barangan yahudi adalah manusia yg sangat2 barua yahudi.

    tapi aku x adalah menyalahkan kepada barua2 yahudi ini.sebabnya pendapat masing2.ustaz aku kat sek dulupun pernah bagitau umat islam ni akan berpecah kepada 70 golongan.satu golongan sahaja yg betul.aku bg contoh2 golongan yg memang x betul kat malaysia 1.al-arqam 2.kahar(mendakwa dirinya rasul melayu) 3.ayah pin(kerajaan langit) dan lain2 lagi.
    contohnya pg tadi aku & keluarga pergi ler kat pasar tani stadium shah alam.ada seorang pak cik ni jual buku x salah aku debat antara shiah n sunnah.aku tanya pak cik ni shiah ni x salah ker pak cik.dia kata x salah.lepas 2 dia dok cerita ler pasal saidina ali ler apa ler.setahu aku ada orang2 alim bagitau shiah ni bahaya dia lebih daripada komunis.pasal komunis masa berperang x akan bakar masjid & alQuran.tp shiah ni sanggup bakar masjid dan alQuran & ulama shiah kata ‘darah orang sunnah ni halal di bunuh’ cth macam saddam hussin di iraq di bunuh oleh orang2 berfahaman shiah(iran)…

    bebalik kpd pasal boikot brgan yahudi.cara yg paling senang,kita berhenti isi minyak kat mana2 stesen minyak lain(terutama sheel,esso,mobil,caltex)dan hanya isi dipetronas shj minyak… sudah kira ok drp x ada tindakan langsung.k selamat mencuba…

  19. raziq Says:

    kepada pihak2 yg berwajib.tolonglah ambil tindakan sewajarnya.(fahaman shiah mula menular di negara kita Malaysia).jangan nasi dah jadi bubur.nanti suatu hari.kita tanya anak kita…”mat,kenapa kau x sembahyang asar”mat bagitau balik”x apa bah,nak gabungkan dalam waktu magrib).*ada setengah orang yg berfahaman shiah mengabungkan waktu solat..

  20. asimo Says:

    Salam,

    Sebenarnya dari dulu lagi saya tidak berkenan pasal boikot barangan yahudi dan nasrani.memboikot sesuatu barang bukan lah sesuatu jalan untuk mengurangkan kekejaman yahudi atau nasrani.Negara israel??Adakah anda tahu bahawa orang yahudi tidak mempunyai tempat dimuka bumi allah??Istilah negara israel atau yahudi adalah satu ikutan atau jenama disebabkan bangsa yahudi paling banyak menduduki israel.Itu sahaja.Kalau nak boikot,boleh tapi boikot lah arak,judi,pelacuran..kalau benda macam nie pun tak boleh banteras apatah lagi benda,makanan kegunaan harian yang banyak memberi manfaat.Kalau kawan-kawan hendak tahu,perangai memboikot sesuatu sedangkan ia memberikan kebaikan atau manfaat adalah orang yang bodoh sombong..Dan kita pun sudah dimaklumkan oleh Nabi muhammad bahawa kaum yahudi dan nasrani tidak akan tunduk dgn orang islam sampai ke hari kiamat.Kita memang dah mengetahuinya semenjak bangku sekolah..walaupun ketika itu israel belom berperang lagi dgn mana2 negara islam sehingga hari ini kita baru dengar dan terus nak memboikot.Kenapa tidak boikot sejak zaman nabi lagi?Kebanyakkan comment2 yang saya baca adalah dari comment emosi.Banyak saya dengar dari berita mahupun perbualan orang pasal boikot nie.Memang saya tak melarang memboikot barangan buatan yahudi dan nasrani.Adakah anda tahu bahawa bukan semua kaum yahudi dan nasrani jahat bagaikan bintang??Macam kaum islam jugak takkan disebabkan seseorang beragama islam melakukan kesalahan maka semua kaum islam adalah bersalah?Anda fikirlah sendiri

  21. asimo Says:

    razif@.cara nak boikot barangan israel…senang je…tak yah nak guna internet..pakai type writer je….tak yah email2…kenapa memilih kalau nak boikot…???sebab keperluan….kenapa tak boikot semua…senang citer…kenapa nak boikot benda yang bagi manfaat walaupun barangan yahudi….fikirlah sikit….kalau macam tue tak yah lah guna produk microsoft,linux,unix, etc-etc…

Tinggalkan komen